Donat Kampung


Donat kampung yang padat namun empuk seperti bantal selalu membuat saya bernostalgia tentang masa kecil. Dulu waktu saya masih tinggal di Paron dan duduk di bangku Sekolah Dasar,  kami memiliki tetangga yang luar biasa baik hati. Hampir setiap minggu sepiring donat hangat yang baru saja keluar dari penggorengan dengan taburan gula halus di permukaanya akan diantarkan ke rumah. Saat itu kondisi perekonomian orang tua saya cukup memprihatinkan dengan empat orang anak kecil yang memiliki nafsu makan seperti raksasa, membuat Ibu saya benar-benar harus mengatur keuangan dengan sangat ketat. Jajan makanan di luar merupakan kemewahan dan tidak pernah kami lakukan bahkan walau hanya untuk sepotong pisang goreng yang dijual di warung kopi di sebelah rumah. 

Menyantap donat hangat tidak pernah muncul di dalam benak kami hingga tiba-tiba di satu sore yang mendung salah satu anak gadis tetangga sebelah mengetuk pintu rumah dan mengulurkan sepiring makanan sedap ini. Saat malaikat pengantar donat ini berlalu, keempat tangan mungil kami langsung menyerbu dengan rakusnya. Bagi saya saat itu, donat merupakan makanan terlezat yang pernah saya santap. Sejak itu setiap minggu kami pun menunggu dengan penuh harap si tetangga yang baik hati keluar dari rumahnya sambil membawa sepiring donat hangat. Dan ketika hal itu terjadi kami tahu dengan pasti donat-donat yang menggiurkan itu akan diantarkan 'hanya' untuk kami!  ^_^


Klik untuk baca selanjutnya...
Donat Kampung Donat Kampung Reviewed by Unknown on 01.31.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.